PortalFaktual, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi Hamas waktu tiga hingga empat hari untuk menerima dan menyetujui 20 poin rencana perdamaian di Gaza yang dibuat bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Menurut Trump rencana perdamaian tersebut dapat mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina yang telah berlangsung selama dua tahun. Namun apabila Hamas menolak rencana tersebut, Trump mengancam akan ada akhir yang menyedihkan.
Berbicara kepada wartawan di Washington, Trump mengatakan para pemimpin Israel dan Arab telah menyetujui rencana tersebut dan tinggal menunggu keputusan akhir dari Hamas.
"Hamas akan melakukannya atau tidak, dan jika tidak, itu akan menjadi akhir yang sangat menyedihkan," kata Trump, dilansir dari CNA, Rabu, 1 Oktober 2025.
Sementara itu, para mediator seperti Qatar dan Mesir telah menyampaikan rencana 20 poin tersebut kepada Hamas setelah resmi diumumkan Trump dan Netanyahu di Gedung Putih. Namun mereka menyebut rencana tersebut hanya memenuhi tujuan perang Israel.
Terlebih Hamas juga tidak dilibatkan dalam perumusan rencana tersebut yang mana di dalamnya tertulis permintaan agar Hamas melucuti senjata mereka. Namun, Hamas menyatakan akan meninjau proposal tersebut sebelum memberikan tanggapan.
Adapun rencana tersebut menetapkan gencatan senjata segera, pertukaran semua sandera yang ditahan Hamas dengan tahanan Palestina yang ditahan Israel, penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza, pelucutan senjata Hamas, dan pembentukan pemerintahan transisi yang dipimpin oleh badan internasional.
Menurut seorang pejabat Palestina, rencana yang didukung AS itu sepenuhnya bias terhadap Israel dan memaksakan kondisi yang mustahil untuk melenyapkan Hamas sebagai kelompok pejuang Palestina.
Karena alah satu syarat utama Hamas sejak awal perang adalah penarikan penuh Israel dari Gaza dengan imbalan pembebasan para sandera yang tersisa. Tetapi meskipun Hamas telah menunjukkan kesiapannya untuk melepaskan otoritas administratif, mereka secara konsisten menolak pelucutan senjata.
"Yang diusulkan Trump adalah penerapan penuh semua syarat Israel, yang tidak memberikan hak sah apa pun kepada rakyat Palestina atau penduduk Jalur Gaza," kata pejabat Palestina tersebut.

