Full width home advertisement

Internasional

Baca Berita Faktual Internasional Lainnya

Politik

Baca Berita Faktual Politik Lainnya

Hukum

Baca Berita Faktual Hukum Lainnya

Teknologi

Baca Berita Faktual Teknologi Lainnya

Ekonomi

Baca Berita Faktual Ekonomi Lainnya

Sosial Budaya

Baca Berita Faktual Sosial Budaya Lainnya

Post Page Advertisement [Top]


PortalFaktual, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu ketegangan ekonomi global. Dalam pernyataannya pada Jumat 10 Oktober 2025, Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 100 persen terhadap barang-barang asal China dan mengancam membatalkan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping, di tengah sengketa ekspor mineral tanah jarang (rare earth).

Trump menyebut langkah itu sebagai balasan terhadap tindakan China yang dianggap “sangat agresif” dalam membatasi ekspor mineral penting dunia. Kebijakan baru ini juga mencakup pembatasan ekspor perangkat lunak strategis dari AS, yang akan mulai berlaku 1 November mendatang.


“Sulit dipercaya China akan bertindak seperti ini, tapi mereka melakukannya — dan sisanya adalah sejarah,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya.


Pasar Global Langsung Guncang


Kabar pengumuman itu segera mengguncang pasar saham global. Indeks NASDAQ anjlok 3,6 persen, sementara S&P 500 turun 2,7 persen, menandakan kekhawatiran investor terhadap kemungkinan perang dagang jilid dua antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.


Saat ini, barang-barang asal China sudah dikenakan tarif 30 persen oleh pemerintahan Trump, sebagai respons terhadap dugaan keterlibatan Beijing dalam perdagangan fentanyl serta praktik dagang yang dianggap tidak adil.
Sebagai balasan, China juga menerapkan tarif 10 persen terhadap sejumlah produk Amerika.


Pemicu Baru: Sengketa Rare Earth


Pemicunya kali ini adalah langkah China membatasi ekspor mineral tanah jarang — bahan baku vital bagi industri smartphone, kendaraan listrik, perangkat militer, dan energi terbarukan.


China diketahui menguasai sebagian besar produksi dan pemrosesan mineral tersebut secara global.


“Tidak boleh ada satu negara pun yang menahan dunia sebagai ‘sandera’,” tulis Trump dalam unggahannya. “Sikap China ini sangat bermusuhan.”


Hubungan Diplomatik Memburuk


Trump juga mempertanyakan rencana pertemuannya dengan Xi Jinping di KTT APEC di Korea Selatan dua minggu mendatang.


“Saya seharusnya bertemu Presiden Xi di APEC, tapi sekarang saya tidak melihat alasan untuk melakukannya,” tulis Trump.


Namun, dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump kemudian melunakkan nada ancamannya.


“Saya belum membatalkan pertemuan itu. Saya akan tetap hadir di APEC, jadi mungkin saja kami tetap bertemu,” ujarnya.


Trump menambahkan bahwa sejumlah negara lain juga telah menghubungi Washington, menyampaikan kekhawatiran mereka atas kebijakan perdagangan China yang semakin “bermusuhan”.


Latar Belakang: Perang Dagang yang Tak Pernah Usai


Perang dagang AS–China pertama kali pecah pada masa kepemimpinan Trump sebelumnya, yang melahirkan tarif impor miliaran dolar dan membebani rantai pasok global.


Kini, langkah tarif 100 persen yang diumumkan pada 2025 menandai kebangkitan kembali ketegangan ekonomi terbesar dalam satu dekade terakhir.

Bottom Ad [Post Page]