Tanda air yang dimaksud ialah tanda air yang biasanya disematkan oleh pemilik karya untuk memastikan hak cipta dari karya visual biasanya berbentuk foto.
Dilaporkan oleh Techcrunch, Minggu (16/3), pada pekan lalu Google telah memperluas akses ke fitur pembuatan gambar model Gemini 2.0 Flash, yang memungkinkan model tersebut membuat dan mengedit konten gambar secara asli.
Kemampuan tersebut dinilai sebagai kemampuan yang hebat. Namun, karena hanya memiliki sedikit pembatas sehingga menjadi celah.
Diketahui celah dari Gemini 2.0 Flash adalah dapat membuat gambar yang menggambarkan selebritas dan karakter berhak cipta, dan — seperti yang disinggung sebelumnya — menghapus tanda air dari foto yang ada.
Seperti yang dicatat oleh beberapa pengguna di platform X dan Reddit, Gemini 2.0 Flash tidak hanya akan menghapus tanda air, tetapi juga mencoba mengisi celah yang dibuat oleh penghapusan tanda air.
Model ini memang bukan penghapus tanda air yang sempurna karena Gemini 2.0 Flash kesulitan dengan tanda air semi-transparan tertentu dan tanda air yang menutupi sebagian besar gambar.
Meski begitu, beberapa pemegang hak cipta pasti akan mempermasalahkan kurangnya batasan penggunaan Gemini 2.0 Flash.
Hal itu dikarenakan para pesaingnya seperti Model AI Claude 3.7 Sonnet milik Anthropic dan GPT-4o milik OpenAI secara tegas menolak untuk menghapus tanda air; untuk Claude dari Anthropic bahkan menyebut penghapusan tanda air dari gambar "tidak etis dan berpotensi ilegal".
Bagi pengguna sebenarnya memang diperlukan kebijakan saat menggunakan layanan AI yang sifatnya masih eksperimental. Belum ada tanggapan resmi dari Google terkait hal ini.

